Kitab tersebut menerangkan ; melalui Syaqiq Al Balkhi, ia berkata :
"Manusia mengucapkan 3 hal yang selalu diingkari dengan perbuatannya :
- Mereka berkata ; 'kami adalah hamba ALLAH..' tetapi mereka berbuat amat bebas yang jelas menyalahi ucapannya.
- 'ALLAH menanggung semua rizki kami.' tetapi hatinya tidak tenang, dan selalu mengumpulkan harta kekayaan.
- terakhir mereka mengucapkan ; 'kematian adalah hal yang pasti.' namun mereka berbuat seolah-olah tidak bisa mati. "
Dengan lidah mana lagi engkau akan menjawab!
Apa yang akan engkau katakan jkalau Dia mempertanyai sesuatu yang sedikit menjadi banyak!
Dasn jawaban yang benar ialah :
"Takutlah kepada ALLAH, karena Dia selalu Mengetahui apa yang kau kerjakan dari yang jeleak atau baik. Kemudian berikan nasehat kepada orang mukminh agar tidak meninggalkan perintah-Nya, agar selalu meng-Esakan Tuhan di kala sepi atau banyak orang."
Ada hadits bahwa Nabi Muhammad SAW. bersabda :
"ALLAH sudah menulis di Tiang-Nya 'Arys ;
'Aku mengabulkan orang yang taat kepada-Ku, mencintai orang yang mencintai-Ku, mengabulkan orang yang berdo'a kepada-Ku, dan mengampuni orang yang minta ampun kepada-Ku."
ALLAH Ta'aala berfirman :
"Barangsiapa yang tidak ridlodengan Keputusan-Ku, tidak sabar dengan Cobaan-Ku, tidak bersyukur atas Nikmat yang telah Aku berikan padanya, juga tidak menerima Pemberian-Ku ; makahendaknya ia mencari Tuhan selain Aku."
Ada seorang lelaki berkata kepada Abu Yazid ra. :
"Aku tidak merasakan sedikitpun nikmatnya ta'at."
Abu Yazid ra. pun menjawab :
"Karena engkau menyembah ketaatan itu bukan menyembah ALLAH. Maka sembahlah ALLAH sampai merasakan nikmatnya ta'at."
Al Kisah :
Ada seorang lelaki tengah melaksanakan sholat, dan sampai pada lafadz :
"Iyyaaka na'budu.." (Kepada-Mu kami menyembah).
dan yang bergerak dalam hatinya ialah mengabdi kepada ALLAH. Namun ada gerakan bathin yang membantah :
"Engkau bohong, sebenarnya engkau mengabdi kepada makhluk."
Ia pun bertaubat dan menjauhkan diri dari manusia. Ia kembali sholat dan sampai lagi pada ayat :
"Iyyaaka na'budu..." (Kepada-Mu kami menyembah).
pun didalam hatinya ada yang membantah :
"Engkau bohong, sebenarnya engkau mengabdi pada harta."
Lalu semua hartanyapun disedekahkan. Ia melaksanakan sholat lagi dan sampai lagi pada ayat t:
"Iyyaka na'budu..." (Kepada-Mu kami menyembah).
dan kembali ada bantahan pula dalam hati kecilnya :
"Engkau bohong, sebenarnya engkau mengabdi pada pakaian."
Lantas semua pakaiannya disedekahkan, hanya tinggal pakaian yang ada pada tubuhnya. Lalu ia pun kembali melaksanakan sholatnya, dan sampai pada ayat :
"Iyyaka na'budu..." (Kepada-Mu kami menyembah).
Barulah dalam hati kecilnya ada bisikan suara :
"Engkau benar, sesungguhnya engkau sudah mengabdi kepada Tuhanmu, ALLAH SWT."