Tuesday, February 23, 2010

Keagungan (Kedahsyatan) Hari Kiamat

Diterangkan dalam suatu hadits :
"Sesungguhnya yang paling agung pada hari kiamat adalah didatangkannya para hamba didunia pada waktu ruhnya dikeluarkan dari jasadnya. Kedua matanya melotot, dari hidungnya mengeluarkan ingus, kedua bibir dan jenggotnya berguguran, keringat mengucur dari keningnya, kedua telingannya telah tertutup, lidahnya terkunci sehinga tidak bisa memberi jawaban dan berkata-kata, kedua matanya sudah menjadi cekung, otot-ototnya mengendor, persendihannya terputus, sudah putus sanak keluarganya, kekasihnya sudah membenci dirinya, dan kedua malaikat (pencatat amal) sudah meninggalkannya. Maka tinggallah dia seorang diri dalam kebingungan dan akalnya telah berubah yang kemungkinan setan dapat masuk untuk menghilangkan imannya pada saat yang dahsyat itu. Pada saat itu pintu taubat telah tertutup, maka kalimat yang paling utama diucapkan pada waktu itu adalah kalimat Syahadat."

Adapun kedahsyatan hari kiamat yang lain adalah ketika seorang hamba bertolak ke akhirat, yaitu tatkala Sangkakala ditiup. Maka bangkitlah semua makhluk dari kuburnya, dan orang-orang yang dianiaya berpegangan pada orang yang menganiaya, saksinya adalah para malaikat, sedang yang memberi pertanyaan adalah ALLAH SWT. dan siksa itu berada di neraka Jahannam, sedangkan kenikmatan berada disurga. Dan setiap wanita yang hamil melahirkan kandungannya, engkau melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal tidak ada sesuatu yang menyebabkan ia mabuk, akan tetapi siksa ALLAH itu sangat pedih, dan anak kecil menjadi ubanan pada hari itu. Sebagaimana firman ALLAH SWT.:
"Maka bagaimanakah kalian akan dapat melihat dirimu, jika kalian tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak menjadi beruban." 
(Q.S. Al-Muzammil: 17).

"Tiada siksaan atas mereka melainkan dengan satu teriakan suara saja, maka tiba-tiba mereka semua mati"  
(Q.S. Yaasiin: 29).

"Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan mereka (ALLAH SWT.) mereka akan digiring kesurga dengan berombong-rombongan." 
(Q.S. Az-Zumar: 73).

¤¤¤¤¤¤

Daqoiqul Akbar Fii Dzikril Jannati Wan-Nar

Karya: Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy

Alih Bahasa: Turoichan Al-Qudsiy