Tuesday, February 23, 2010

Buku-Buku Yang Berterbangan Pada Hari Kiamat

Diriwayat dari Abi Dzar ra. beliau berkata : "Tidak ada seorang mukmin kecuali setiap orang mempunyai lembaran (shahifah) yang baru. Apabila lembaran itu dilipat (ditutup) dan didalamnya tidak ada bacaan istighfar, maka gelapl lembaran tersebut. Dan jika lembaran itu telah ditutup dan didalamnya terdapat bacaan istighfar, maka bersinarlah lembaran itu dengan cahaya yang gemerlapan."

Imam Al-Faqih berkata : "Tidak ada seorangpun didunia kecuali pada dirinya disertakan dua malaikat yang telah dipasrahi oleh ALLAH SWT. untuk menjaganya diwaktu siang dan malam, serta menulis semua amal perbuatannya baik amal kebajikan maupun amal yang jelek, baik yang besar maupun yang kecil, beserta tempatnya dia melakukan perbuatan tersebut.

Kemudian lembaran itu setiap hari siang dan malam diangkat dan setiap tahun dikumpulkan pada malam pertengahan bulan Sya'ban dan dihapus semua perkataan dan perbuatan yang sia-sia, dan dikumpulkan semua kitab tersebut dalam suatu buku perjanjian. Maka apabila telah tiba ajal seorang hamba, dikumpulkanlah buku-buku perjanjian tersebut antara yang satu dengan yang lainya. Dan apabila ruh seorang hamba tersebut telah keluar dari jasadnya, maka ditutuplah buku tersebut dan dikalungkan pada lehernya dan sesudah ditanda tanganinya, maka buku-buku tersebut disertakan bersama hamba didalam kuburnya.


Ketika ALLAH SWT. mengumpulkan semua makhluk ditempat lapang pada hari kiamat dan hendak menghitung amal perbuatan mereka, maka melayanglah buku-buku tersebut diatas para makhluk bagaikan embun. Kemudian ada nida' dari hadapan ALLAH Yang Maha Penyayang:  "Wahai Fulan, ambillah bukumu dengan tangan kananmu! wahai Fulan, ambillah bukumu dengan tangan kirimu! dan Wahai Fulan, ambillah bukumu dengan dari belakang punggungmu!"
Maka tidak ada seorangpun yang mampu mengambil bukunya kecuali dengan apa yang telah diperintahkan oleh ALLAH SWT.

Bagi orang-orang yang bertaqwa buku diberikan melalui tangan kanannya. Apabila orang-orang itu durhaka maka bukunya akan diberikan dengan melalalui tangan kirinya. Dan bagi orang-orang kafir bukunya diberikan dengan melalui arah belakang punggungnya.

Sesungguhnya pada hari perhitungan, manusia dibagi menjadi 3 tingkatan yang berbeda, yaitu:
  1. Perhitungan yang mudah, mereka adala golongan orang-orang bertaqwa.
  2. Perhitungan yang sangat sulit, lalu orang-orang tersebut dihancurkan, mereka adalah golongan orang-orang yang kafir.
  3. Golongan orang-orang yang dihitung (dihabiskan) lalu disiksa dan kemudian dibebaskan kembali, mereka adalah golongan orang-orang yang berbuat maksiat.

RasulullaaHh SAW. pernah ditanya tentang hisab yang mudah, maka RasulullaaHh SAW. menjawab : "Seseorang melihat catatan amal perbuatannya, tetapi hanya dilalui saja."
Ada yang mengatakan : ALLAH SWT. menghisab amal orang-orang mukmin dihari kiamat, diumpamakan perilaku Nabi Yusuf as. terhadap saudara-saudaranya. Sekiranya dikatakan kepada mereka : "Tiada satu cacatpun atas kalian pada hari ini."
Kemudian ALLAH berfirman kepada hamba-Nya : "Wahai hamba-hambaKu, janganlah kalian semua merasa takut, dan jangan pula kalian merasa bersedih."
Begitu pula kata Nabi Yusuf as. kepada saudara-saudaranya : "Apakah kalian mengetahui apa yang telah kalian perbuat terhadap Yusuf ?"
Demikian juga firman ALLAH SWT. kepada hambanya : "Tahukah kalian, apakah yang kalian perbuat ketika kalian mengingkari perintah-Ku? Ingatlah kalian apa yang kalian perbuat ketika kalian ingkar ?".

Dalam suatu hadits diterangkan : Apabila ALLAH SWT. menghendaki untuk Menghisab (amal perbuatan) semua makhluknya, maka ada seruan dari sisi ALLAH Yang Maha Penyayang:  "Dimanakah Nabi bangsa Hasyim?"
Maka datanglah RasulullaaHh SAW. kepada Tuhannya dengan memuji kebesaran-Nya dan menyanjung-Nya, maka heranlah semua makhluk kepada RasulullaaHh SAW. Kemudian RasulullaaHh SAW. memohon kepada Tuhan agar tidak membuka kejelekan para umatnya. Maka ALLAH SWT. berfirman : "Tunjukkanlah umat-umatmu wahai Muhammad."
Maka beliau menunjukkan mereka dan bangunlah mereka satu persatu diatas kuburnya, kemudian dihisablah mereka dengan hisab yang mudah, tidak dimurkai dan dijadikan semua amal-amal buruknya dalam catatan amal mereka, mahkota emas yang dihiasi dengan intan dan permata dipasang diatas kepalanya, dikenakan 70 jenis pakaian pada tubuhnya, tiga gelang dari emas, perak dan mutiara dikenakan pada tangannya. Lalu kembalilah dia pada saudara-saudaranya yang mukmin, sedangkan mereka tiada mengenalinya lantaran bagus dan kesempurnaannya. Dan buku catatan amal baik berada disebelah kanannya dengan selamat dari api dan kelak abadi didalam surga. Maka ia berkata (kepada saudara-saudaranya yang mukmin) : "Apakah kalian tidak mengenal aku? Aku adalah Fulan bin Fulan, aku telah memuliakan ALLAH SWT. dan ALLAH telah membebaskan aku dari api neraka, serta mengekalkan aku didalam surga."

RasulullaaHh SAW. bersabda : "Sesungguhnya orang-orang kafir ketika dipanggil untuk dihisab dengan menyebut namanya, maka majulah seorang malaikat dari beberapa malaikat adzab, kemudian malaikat itu membelah dada si kafir, kemudian tangannya yang kiri ditarik kearah belakang punggungnya diantara dua bahunya, kemudian diberikanlah buku (catatan amal) itu kepadanya."

¤¤¤¤¤

Daqoiqul Akbar Fii Dzikril Jannati Wan-Nar

Karya: Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy

Alih Bahasa: Musa Turoichan Al-Qudsiy