Tuesday, February 23, 2010

Keluarnya Seorang Hamba Dari Neraka

Kemudian ada jeritan dari dalam neraka : "Yaa Hannaan Yaa Mannaan" selama seribu tahun "Yaa Qayyuum" selama seribu tahun "Yaa Arhamar-Rahimin" selama seribu tahun.
Maka ketika ALLAH SWT. memutuskan hukum dan ketentuannya bagi ahli neraka, ALLAH memerintahkan kepada Malaikat Jibril as. : "Wahai Jibril, apakah yang dilakukan oleh orang-orang yang durhaka dari umat Muhammad ?"
Malaikat Jibril menjawab : "Wahai Tuhanku, sesungguhnya Tuhanlah yang lebih mengetahui keadaan mereka dari pada aku"
lalu ALLAH SWT. berfirman : "Berangkatlah kamu dan lihatlah keadaan mereka !"

Maka berangkatlah Malaikat Jibril as. menemui Malaikat Malik as. saat itu Malaikat Malik sedang berada diatas mimbar dari api ditengah-tengah neraka Jahannam. Ketika Malaikat Malik melihat Malaikat Jibril datang kepadanya, dia berdiri untuk memulyakannya seraya berkata : "Wahai Jibril, apa yang menyebabkan sehingga engkau masuk ketempat ini ?"
Malaikat Jibril berkata : "Apakah yang engkau lakukan terhadap orang-orang yang durhaka dari umat Muhammad ?"
Malaikat Malik menjawab : "Alangkah buruknya keadaan mereka, alangkah sempitnya tempat mereka, api telah membakar tubuh mereka, daging-daging mereka hingga tinggal wajah dan hati mereka yang bersinar nur (bahaya) keimanan."
Malaikat Jibril berkata : "bukalah tabir itu sehingga aku bisa melihat mereka."
Maka Malaikat Malik memerintahkan kepada malaikat penjaga, dan diangkatlah tabir itu dari umat Muhammad, ketika ahli neraka itu melihat Malaikat Jibril, mereka melihatnya sebagai makhluk yang paling bagus. Mereka mengetahui bahwa dia bukanlah dari golongan Malaikat Adzab.
Ahli neraka itu berkata:  "Siapakah hamba ini, belum pernah ada makhluk yang datang kemari yang lebih bagus wujudnya dari dia."
Lalu Malaikat Malik menjawab : "Ini adalah Malaikat Jibril as. yang datang kepada Muhammad SAW. untuk menyampaikan wahyu."
Ketika mereka mendengar mana Muhammad SAW. maka menjeritlah mereka semua, menangis seraya berkata : "Wahai Jibril, sampaikanlah salam kami kepada Muhammad SAW. dan beritakanlah tentang keadaan kami yang buruk ini. Dia telah lupa dan meninggalkan kami dalam neraka."


Maka berangkatlah Malaikat Jibril as. hingga berdiri dihadapan ALLAH SWT. Kemudian ALLAH SWT. berfirman : "Bagaimana kau lihat tentang keadaan umat Muhammad ?"
Malaikat Jibril menjawab : "Wahai Tuhanku, alangkah buruknya keadaan mereka, alangkah sempitnya tempat mereka."
ALLAH SWT. berfirman : "Adalah mereka meminta sesuatu kepadamu ?"
Malaikat Jibril menjawab : "Ya, Tuhanku mereka meminta kepadaku untuk menyampaikan salam kepada Muhammad SAW. dan menyampaikan berita kepadanya tentang keadaan mereka yang buruk itu."
Kemudian ALLAH SWT. berfirman : "Berangkatlah padanya dan sampaikanlah salam itu."
Maka berangkatlah Malaikat Jibril untuk menemui Nabi Muhammad SAW. sambil menangis. Pada waktu itu Nabi Muhammad SAW. berada didalam surga dibawah pohon Thubah dalam tenda, yang terbuat dari intan putih, tenda tesebut mempunyai 4.000 pintu, dan setiap pintu mempunyai dua daun pintu, satu terbuat dari emas dan satunya lagi terbuat dari perak putih. Kemudian Nabi Muhammad SAW. bertanya : "Apakah gerangan yang menyebabkan engkau menangis wahai saudaraku Jibril ?"
Jibril menjawab : "Wahai Muhammad, seandainya engkau melihat apa yang telah aku lihat, sungguh tangisanmu akan melebihi tangisanku. Aku telah datang disisi umatmu yang durhaka, yaitu orang-orang yang disiksa, mereka mengirimkan salam dan berkata : "Alangkah buruknya keadaan kami, alangkah sempitnya tempat kami."
Lalu menjerit seraya berkata: "Wahai Muhammad Nabiku."
Kemudian Malaikat Jibril berkata : "Dengarlah jeritan mereka ketika menjerit seraya berkata:  "Wahai Muhammad Nabiku"
Maka Nabi SAW. mendengarkan jeritan mereka, seraya berkata : "Aku penuhi panggilanmu wahai umatku, aku penuhi panggilanmu."
Lalu berdirilah Nabi SAW. sambil menangis dan datang disisi 'Arasy, sedangkan para Nabi berada dibelakangnya. Kemudian Nabi jatuh dengan bersujud, serta memuji kepada ALLAH SWT. dengan pujian yang tiada pernah diucapkan oleh siapapun.
Lalu ALLAH SWT. berfirman : "Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu dan memintalah engkau, maka akan Aku kabulkan dan mintalah syafa'at, maka engkau akan diberi syafa'at."
Maka Nabi Muhammad SAW. berkata : "Wahai Tuhanku, orang-orang yang durhaka dari umatku, pada waktu mereka telah habis keputusan dan hulu perkaramu, Engkau jangan menyiksa mereka, semoga Engkau memberi syafa'at kepadaku tentang (urusan) mereka."
Maka ALLAH SWT. berfirman : "Telah Aku terima syafa'atmu atas mereka."
Maka datanglah Nabi Muhammad SAW. beserta para Nabi untuk membebaskan setiap umat yang pernah mengucapkan : "Laa ilaaHha illallooHh Muhammadur RosuulullooHh".
Maka berangkatlah..

Maka berangkatlah Nabi Muhammad SAW. ke neraka Jahanam. Pada saat Malaikat Malik melihat kedatangan Nabi Muhammad, ia langsung berdiri dan memuliakan beliau. Maka berkatakah Nabi Muhammad SAW. kepada Malaikat Malik : "Wahai Malaikat Malik, bagaimanakah keadaan umatku yang celaka ?"
Malaikat Malik menjawab : "Alangkah buruknya keadaan mereka dan alangkah sempitnya tempat mereka." Nabi SAW. bersabda : "Bukalah pintu itu dan hilangkankah semua tanjakannya"
ketika semua penghuni neraka melihat Nabi Muhammad SAW. maka menjeritlah mereka dengan mengadu : "Wahai Muhammad Nabiku, benar-benar api neraka telah membakar kulit dan daging kami, engkau benar-benar telah meninggalkan kami dan lupa kepada kami yang berada dineraka."
Kemudian Nabi Muhammad memberikan alasan kepada mereka : "Sesungguhnya aku tidak tahu keadaan kalian dalam neraka."
Kemudian dikeluarkanlah mereka semua dari neraka dalam keadaan sudah hitam, karena api neraka telah membakarnya. Dan berangkatlah Nabi Muhammad SAW. bersama mereka semua kesungai didekat pintu surga, sungai itu dinamakan "Nahral Hayat" (sungai penghidupan). Maka mereka semua dimandikan didalamnya dan keluar darinya dalam keadaan muda belia, tampan yang sedang umurnya serta bercelak, wajah mereka bagaikan rembukan dan tertulis pada kening mereka "Golongan orang-orang yang telah dimerdekakan oleh ALLAH SWT. dari neraka."
Kemudian masuklah mereka ked alam surga, akan tetapi didalam surga mereka merasa malu, lalu mereka berdoa kepada ALLAH agar menghapus tulisan itu. Kemudian ALLAH menghapus tulisan tersebut dari kening mereka.

Ketika ahli neraka (orang kafir) mengetahui bahwa orang-orang Islam telah bebas dari neraka, maka berkatakah mereka : "Semoga kami ini termasuk dari golongan orang-orang Islam dan kami akan bisa keluar dari neraka."
Mengenai hal ini ALLAH SWT. berfirman: yang artinya :
"Orang-orang kafir itu seringkali (dalam neraka) menginginkan, kiranya mereka dahulu waktu didunia menjadi orang-orang muslim" 
(Q.S. Al-Hijr:2).

Diriwayatkan dari Nabi SAW. Sesungguhnya beliau bersabda : "Didatangkanlah mati pada hari kiamat, seakan-akan mati itu seperti kambing gibas yang bagus."
Maka dikatakan : "Wahai ahli surga, apakah kalian mengetahui binatang ini ?"
kemudian mereka menjawab : "Ya, kami mengetahui sesungguhnya binatang ini adalah mati (maut)."
Dan dikatakan : "Wahai ahli neraka, apakah kalian mengetahua binatang ini ?"
Maka mereka menjawab : "Ya, kami mengetahui sesungguhnya binatang itu adalah mati (maut)."
Kemudian binatang itu disembelih diantara surga dan neraka. Lalu dikatakan kepada mereka: "Wahai ahli surga kekallah kalian, yang tidak akan pernah mati didalam surga. Wahai ahli neraka, kekallah kalian, yang tidak akan pernah mati didalam neraka."

ALLAH SWT. berfirman :
"Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, ketika segala perkara telah diputuskan."
(Q.S. Maryam: 39).

Dalam suatu hadits diterangkan : "Ketika telah didatangkan neraka Jahanam, maka ia mengeluarkan nafas dengan sekali bernafas sehingga menjadikan seluruh umat roboh diatas lutut mereka karena rasa takut dan bingung."

Ketika mereka melihat ke neraka dan mendengar tarikan nafasnya, sebagaimana yang telah difirmankan ALLAH SWT. mereka bisa mendengar gemuruhnya neraka yang kasar dan tarikan nafasnya, yang kira-kira dari jarak perjalanan 500 tahun.
Maka berkatalah mereka pada diri mereka sendiri: "Aduh... diriku, Aduh....diriku." termasuk Nabi Ibrahim (Khalilullah) kecuali Nabi Muhammad SAW. (Habibullah) yang berkata: "Aduh...umatku, aduh...umatku".

Ketika neraka itu sudah dekat, Nabi SAW. berkata : "Hai neraka, dengan haknya orang-orang yang shalat, dengan haknya orang-orang yang bersedekah, dengan haknya orang-orang yang khusu' dan dengan haknya orang-orang yang sabar, maka kembalilah kamu."
Neraka itu tidak kembali. Kemudian Malaikat Jibril berkata kepada neraka : "Dengan haknya orang yang bertaubat, dan dengan air mata orang yang menangisi dosa-dosanya,maka kembalilah kamu." Kemudian neraka itu kembali, dan didatangkan air matanya orang yang berbuat maksiat, kemudian disiramkan diatasnya maka matilah (Jahanam tersebut) sehingga dia menjadi seperti api didunia, yang bisa dipadamkan dengan air dan debu.

Dalam suatu hadits diterangkan: Apabila telah datang hari kiama, maka dikumpulkan semua makhluk dipadang Mahsyar, lalu didatangkan neraka Jahanam kepada mereka yang telah terbuka pintu-pintunya, neraka Jahanam itu mengelilingi ahli padang Mahsyar dari depan, kanan dan kiri mereka. Akhirnya mereka meminta pertolongan kepada Nabi Muhammad SAW. dan Malaikat Jibril as. lalu ALLAH SWT. berfirman: "Wahai Muhammad, janganlah kamu merasa takut, bersihkanlah debu yang ada dikepalamu."
Maka Nabipun membersihkannya, maka ALLAH menjadikan debu yang dae dikepalanya menjadi mendung hujan akan berhenti diatas kepala orang-orang mukmin.

Kemudian ALLAH SWT. berfirman : "Hai Muhammad, bersihkanlah debu yang ada dijenggotmu."
Lalu Nabi membersihkannya, maka ALLAH menjadikan debu yang ada dijenggot Nabi SAW.itu menjadi tabir antara orang mukmin dengan neraka.

Kemudian ALLAH memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk membersihkan debu yang ada ditubuhnya, Nabipun membersihkannya, maka ALLAH SWT. menjadikan dari debu yang ada pada tubuh Nabi SAW. menjadi alas dibawah telapak kaki orang-orang mukmin. Alas kaki itu mencegah mereka dari panasnya neraka Lazha berkat barakahnya Nabi SAW.

¤¤¤¤

Terjemah Daqoiqul Akbar.

Karya: Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qodhiy.

Alih bahasa: Musa Turoichan Al-Qudsiy.