Saturday, February 20, 2010

Latihan Jiwa Mengekang Nafsu

ALLAH memberikan wahyu kepada Nabi Musa as. :
"Wahai Musa. kalau kamu menghendaki Aku lebih dekat denganmu daripada bicaramu sendiri,
lebih dekat daripada bisikan hatimu sendiri, nyawa dengan jasadmu, penglihatan dengan matamu atau pendengaran dengan telingamu,
maka perbanyaklah mengucapkan sholawat kepada
Nabi Muhammad SAW."
Ketahuilah bahwa semua manusia memiliki nafsu (keinginan sebagai tabiat) untuk berbuat jahat. Dan ia merupakan musuhmu yang pertama dari bagian tentara iblis. Karena kekuatan syetan terletak pada hawa nafsumu. Maka jangan beri kesempatan nafsu untuk menghayalkan hal-hal kosong yang penuh tipu daya. Ciri khas nafsu ialah merasa enak, santai, atau malas. Dan semua ajakannya bersifat bathil. Andaikan engkau mau menuruti perintahnya, lambat laun diri engkau akan rusak atau lupa tidak memperhitungkan, engkau pasti hanyut ke sana dan sulit sekali menolak keinginannya. Padahal semua itu akan mengajakmu ke neraka.

Nafsu tidak bisa diajak ke arah kebajikan. Dia merupakan sumbernya bencana, dan itu merupakan salah satu simpanan tentara iblis yang akan bermuara pada semua kejahatan. Dan tidak ada Dzat yang lebih mengetahui kecuali yang menciptakannya sendiri. Maka bertaqwalah kepada ALLAH, sesungguhnya ALLAH adalah Dzat yang bisa menyampaikan sesuatu kabar tentang apa yang tidak kita ketahui ; apakah dari unsur kebajikan atau kejahatan.


Bilamana seorang hamba mengambil langkah berfikir (merenung dan menghayati) mengenai semua yang telah terjadi untuk mencari akhiratnya, maka itu merupakan cara berfikir untuk membersihkan hati. Sebagaimana ada sabda Nabi Muhammad SAW. :
"Berfikir satu jam lebih baik daripada beribadah setahun."
Demikian tafsiran Imam Abu Laits ra.

Seharusnya orang yang punya akal menobati dosa-dosa masa lampaunya.
Dan seharusnya berfikir yang bisa mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. , menyedikitkan lamunan, mempercepat taubat, meninggalkan yang dilarang, sabar mengekang nafsu, dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu, sebab nafsu merupakan berhala. Karena barangsiapa yang mengeluk-elukkan hawa nafsu, artinya ia menyembah berhala. Dan barangsiapa yang menyembah ALLAH dengan ikhlas, maka dialah yang bisa mengalahkan nafsu.


source : Mukasyafatul Quluub