Friday, February 5, 2010

Bidayatul Hidayah

Dalam Kitab tersebut menerangkan; bahwa bila kiamat tiba, Neraka Jahannam didatangkan dengan membawa suara gemuruh api Neraka yang mengerikan. Dan semua manusia berlutut gemetar melihatnya. Maka ALLAH Ta'aala berfiman :

"Hari ini kamu melihat semua umat berlutut; merangkak dengan lututnya."

Merangkak dengan lututnya memenuhi panggilan untuk mengambil kitab catatan amal. Ketika mereka menuju Neraka, mereka sudah mendengar gemuruhnya api sejauh jarak 500 tahun.
Semua manusia termasuk para Nabi pasti berkata, "Aku mengurus diiku sendiri...", hanya nabi Muhammad SAW. yang berkata, "Umatku... Umatku......"
Api Neraka Jahim keluar menggulung-gulung, namun umat Nabi Muhammad SAW. segera menghalangi dengan berkata, "Wahai api, tahanlah dirimu demi kebenarannya orang-orang khusyuk dan orang-orang ahli puasa."



Namun api tersebut tidak mau kembali. Kemudian Malaikat Jibril as., mengeluarkan maklumat, "Api Neraka menuju umat Muhammad !"

Jibril membawa semangkuk air, lalu RasulullaaHh SAW. mengambilnya.
Kata Jibril as. "Siramkan air ini ke api itu."

Beliau Nabi Muhammad SAW. bertanya ; "Ini air apa ?"
"Ini adalah air matanya orang-orang durhaka dari umatmu yang menangis karena takut kepada ALLAH Ta'aala."

Api Neraka tersebut padam dengan izin ALLAH, Nabi SAW. bersabda (berdo'a) :
"Ya ALLAH, berilah rizqi kedua mataku dengan tangisan yang karena takut kepada-Mu sebelum adanya air mata."
"Wahai kedua mataku, hendaklah engkau menangisi dosaku; yang mengotori umurku dari kedua tanganku, sementara aku sendiri tidak tahu."

(AlKisah) ; melalui Muhammad bin Mundzir ra. ; kalau dia menangis selalu mengusap-usap air matanya pada wajah dan jenggotnya sambil berkata :
"Satu riwayat sudah sampai kepadaku, bahwa api Neraka tidak akan menyentuh tempat yang pernah digenangi air mata."

Dan seharusnya seorang mukmin takut kepada-Nya dari ganasnya siksa ALLAH Ta'aala, dan mencegah semua keinginan nafsu syahwat, sebagaimana yang difrimankan ALLAH Ta'aala :

"Adapun bagi siapa yang durhaka ; yang mengutamakan hidup di dunia ; maka sesungguhnya Neraka Jahim adalah tempat kembalinya. Adapun orang yang takut akan Kebesaran Tuhan, dan menahan dari kenginan hawa nafsu; maka sesungguhnya Surga adalah tempat kembalinya." (Q.S. An Nazi'at [79] : 37-41)

Barangsiapa yang menginginkan selamat dari siksa ALLAH, dengan mengharap pahala dan Rahmat-Nya, seharusnya ia bersabar tetap ta'at kepada-Nya dan menjauhi kemaksiatan.