Wednesday, February 17, 2010

Antara Sabar dan Sakit

Barangsiapa yang menghendaki selamat dari siksa ALLAH, yang ingin memperoleh pahala dan Rahmat, serta ingin dimasukkan dalam Surga-Nya, maka seharusnya ia mencegah keinginan nafsu dari kesenangan duniawi, selalu sabar dalam penderitaan dan bencana. ALLAH Ta'aala berfirman :

"Dan ALLAH mencintai orang-orang yang sabar." (Q.S. Al Imran [3] : 146)

Sabar ditinjau dari berbagai segi :
  1. Sabar selalu taat kepada ALLAH.
  2. Sabar mencegah larangan ALLAH.
  3. Sabar pada pukulan pertama ketika ada bencana.


Barangsiapa yang sabar melakukan ketaatan kepada ALLAH SWT., artinya ALLAH memberikan 300 tingkat Surga kelak pada hari akhirat. dan setiap tingkatnya seluas antara bumi dan langit.

Barangsiapa yang sabar mencegah tidak melakukan larangan ALLAH, artinya ALLAH memberikan 600 tingkat Surga kelak di hari akhirat, dimana setiap tingkatnya seluas antara langit ke-7 dan bumi ke-7 pula.

Barangsiapa yang sabar menghadapi musibah, artinya ALLAH memberikan 700 tingkat di Surga, dimana setiap tingkatnya seluas antara 'Arsy dan bumi.
Diriwayatkan, Nabi Muhammad SAW. bersabda dengan membawa Firman ALLAH Ta'aala :
"Tidak ada seorang hamba yang terkena musibah dan masih berpegang teguh kepada-Ku, kecuali Aku akan memberikannya sebelum ia meminta. dan tiada seorang hamba yang kena musibah, lalu ia bergantung selain dari-Ku, kecuali Aku selalu menutup pintu-pintu langit."

Maka jelas wajib bagi yang berakal senantiasa bersabar menghadapi bencana. Seharusnya tidak mengadukan bencana kepada sesama manusia, agar ia selamat dari siksa dunia dan akhirat. Dan bencana yang paling berat ialah bencana yang ditimpahkan kepada para Nabi dan WaliyullaaHh.

Kata Imam Junaid Al Baghdady :
"Bencana merupakan penerang bagi orang-orang yang bijak, gerakan kebangkitan bagi orang-orang yang mencari Ridho ALLAH, kebajikan buat orang mukmin, dan kebinasaan buat orang-orang yang lupa (akan Dzat-Nya). Bukankah tak ada seorang mukminpun yang mampu merasakan manisnya iman kecuali dia memperoleh timpahan bencana, kemudian ia ridho dan bersabar."

Sabda Nabi Muhammad SAW. :
"Barangsiapa yang sakit semalam serta sabar dan ridlo kepada ALLAH Ta'aala, maka dosa-dosanya bersih laksana baru dilahirkan oleh ibunya."

Ketika kalian sakit, janganlah mengharap sembuh.
Kata Dhuhak :
"Barangsiapa yang tidak kena musibah atau kesusahan selama 40 hari, amak ia menurut ALLAH tidak memperoleh kebajikan."

Melalui Mu'adz bin Jabal ra., RasulullaaHh SAW. bersabda :
"Ketika seorang hamba mukmin memperoleh bencana, maka ALLAH berfirman kepada Malaikat sebelah kriri-Nya ; 'Ambilkan alat tulis untuknya.' Kemudian ALLAH berfirman kepada Malaikat sebelah kanan-Nya ; 'Tuliskan untuk hamba-Ku ini suatu kebajikan yang ia lakukan."

Ada hadits Nabi Muhammad SAW. :
"Bilamana hamba ALLAH sakit, Dia mengutus dua malaikat dan berfirman ; 'Lihatlah apa yang diucapkan oleh hamba-Ku.' Malaikat berkata ; 'Dia mengucapkan AlhamdulillaaHh..., dan ucapan itu pun dilaporkan kepada ALLAH."

Dia adalah Dzat Yang LEbih Mengetahui. ALLAH SWT. berfirman :
"Seandainya Aku mematikan hamba-Ku ini, niscaya Aku masukkan ke Surga. Dan andai Aku menyembuhkannya, maka Aku wajib mengganti daging yang lebih baik melalui darah yang lebih baik daripada darah yang dulu, serta Aku melebur semua kejahatannya."