Sifat lalai menambah penyesalan dan menghilangkan kenikmatan, mengurangi jati diri kehambaan, menambah kedengkian, serta menambah rasa kekecewaan.
Al Kisah :
Ada seorang yang shaleh melihat gurunya dalam mimpi dan Ia pun bertanya pada gurunya :
"Penyesalan apa yang paling besar ?"
dan Sang Gurnya pun menjawab :
"Menyesal akibat lalai."
Diriwayatkan ; sebagian mereka ada yang bermimpi melihat Dzunnun Al Mishri. Orang itu berkata :
"Bagaimana ALLAH memperlakukan kamu ?"
Al Mishri menjawab :
"Dia meletakkan aku dihadapan-Nya, kemudian berfirman kepadaku :
'Wahai orang yang terdakwa, orang pembohong, engkau mengaku cinta kepada-Ku, sementara engkau selalu lalai dari-Ku.'
'Engkau selalu lali dan hatimu sangat pelupa, umurmu sudah hilang semntara dosamu tetap seperti semula.'"
Al Kisah :
Ada lelaki sholeh bermimpi melihat ayahnya. Ia bertanya kepada ayahnya yang sudah lama meninggal itu :
"Wahai ayah, bagaimana keadaan ayah di alam sana ?"
"Kami hidup di dunia selalu lali, bahkan matipun tetap dalam kelalaian." Jawab sang ayah.