Sunday, April 29, 2012

Ahlusunnah wal Jama'ah

 RosuulullooHh SAW. bersabda :
“Telah terpecah orangorang Yahudi menjadi 71 firqoh (golongan) dan telah terpecah orang-orang Nashoro menjadi 72 firqoh dan sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi 73 firqoh semuanya dalam neraka, kecuali 1 dan ia adalah Al-Jama'ah”.
(H.R. Abu Dawud)

    Siapa sesungguhnya Ahlus Sunnah wal Jama'ah...?
Mengapa banyak yang mengaku Ahlus Sunnah wal Jama'ah, baik dari kalangan NU maupun Muhammadiyah, termasuk juga ahlul bid'ah...?

    Mengetahui siapa Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah perkara yang sangat penting dan salah satu bekal yang harus ada pada setiap muslim yang menghendaki kebenaran sehingga dalam perjalanannya di muka bumi ia berada di atas pijakan yang benar dan jalan yang lurus dalam beribadah kepada ALLAH SubhaanaHhu Wa Ta'aala sesuai dengan tuntunan syari'at yang dibawa oleh RosuulullooHh ShollallooHhu 'AlaiHhi Wasallam, 14 abad yang lalu.


    Dari penjelasan hadits di atas, sudah merupakan sunnatullooHh bahwa umat ini akan terpecah, dan kebenaran sabda beliau telah kita saksikan pada zaman ini yang mana hal tersebut merupakan suatu ketentuan yang telah ditakdirkan oleh ALLAH Yang Maha Kuasa dan merupakan kehendak-Nya yang harus terlaksana dan ALLAH Maha Mempunyai Hikmah dibelakang hal tersebut.

    Syaikh Sholeh bin Fauzan Al-Fauzan hafidzoHhullaHh menjelaskan hikmah terjadinya perpecahan dan perselisihan tersebut dalam kitab "Lumhatun 'Anil Firaq" cet. Darus Salaf hal.23-24, beliau berkata :
“Perpecahan dan perselisihan merupakan hikmah dari ALLAH guna menguji hamba-hamba-Nya hingga nampaklah siapa yang mencari kebenaran dan siapa yang lebih mementingkan hawa nafsu dan sikap fanatisme.”

Kronologi Sejarah
    Dahulu di zamaan RosuulullooHh SAW., kaum muslimin dikenal bersatu, tidak ada golongan ini dan tidak ada golongan itu, semua dibawah pimpinan dan komando Rosul SAW.

    Bila ada masalah atau beda pendapat antara para sahabat, mereka langsung datang kepada Rosul SAW., itulah  yang membuat para sahabat saat itu tidak sampai terpecah belah, baik dalam masalah aqidah, maupun dalam urusan duniawi.

    Kemudian setelah Rosul SAW. wafat, benih-benih perpecahan mulai tampak dan puncaknya terjadi saat  Sayyidina Ali kw. menjadi khalifah. Namun perpecahan tersebut hanya bersifat politik, sedang aqidah mereka tetap satu yaitu aqidah Islamiyah, meskipun saat itu benih-benih penyimpangan dalam aqidah sudah mulai ditebarkan oleh Abdullah bin Saba', seorang yahudi yang dalam sejarah Islam dikenal sebagai pencetus faham Syiah (Rawafid).

    Tapi setelah para sahabat wafat, benih-benih perpecahan dalam aqidah tersebut mulai membesar, sehingga timbullah faham-faham yang bermacam-macam yang menyimpang dari ajaran Rosul SAW.

    Saat itu muslimin terpecah dalam 2 bagian, satu bagian dikenal sebagai golongan-golongan ahli bid'ah, atau kelompok-kelompok sempalan dalam Islam, seperti Mu'tazilah, Syiah (Rawafid), Khowarij dan lain-lain.
    Sedang bagian yang satu lagi adalah golongan terbesar, yaitu golongan orang-orang yang tetap berpegang teguh kepada apa-apa yang dikerjakan dan diyakini oleh Rosul SAW. bersama sahabat-sahabatnya.

    Golongan yang terakhir inilah yang kemudian menamakan golongannya dan aqidahnya Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Jadi golongan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah adalah golongan yang mengikuti sunnah-sunnah Nabi dan Jamaatus ShohabaHh.

    Hal ini sesuai dengan hadits RosuulullooHh SAW. :
"Bahwa golongan yang selamat dan akan masuk surga (al-Firqah an Najiyah) adalah golongan yang mengikuti apa-apa yang aku (RosuulullooHh SAW.) kerjakan bersama sahabat-sahabatku."

    Dengan demikian aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah adalah aqidah Islamiyah yang dibawa oleh Rosul SAW. dan golongan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah adalah umat Islam.
Lebih jelasnya, Islam adalah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, sedang golongan-golongan ahli bid'ah, seperti Mu'tazilah, Syiah(Rawafid) dan lain-lain, adalah golongan yang menyimpang dari ajaran Rosul SAW. yang berarti menyimpang dari ajaran Islam.

Sunnah Secara Istilah
    Yaitu petunjuk yang telah ditempuh oleh Rosul SAW. dan para Sahabatnya baik berkenaan dengan ilmu, 'aqidah, perkataan, perbuatan maupun ketetapan. As-Sunnah juga digunakan untuk menyebut sunnah-sunnah (yang berhubungan dengan) ibadah dan 'aqidah. Lawan kata "sunnah" adalah "bid'ah".

    Nabi Muhammad SAW. bersabda ;
"Sesungguhnya barang siapa yang hidup diantara kalian setelahkau, maka akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaknya kalian berpegang teguh pada Sunnahku dan Sunnah para Khulafa-ur Rasyidin dimana mereka itu telah mendapat hidayah."
(Shahih Sunan Abi Dawud oleh Syaikh al-Albani).
(HR. Ahmad (IV/126-127), Abu Dawud no. 4607, at-Tirmidzi no. 2676, dan al-Hakim (I/95),

Jama'ah Secara Istilah
    Yaitu kelompok kaum muslimin ini, dan mereka adalah pendahulu ummat ini dari kalangan para sahabat, tabi'in dan orang-orang yang mengikuti jejak kebaikan mereka sampai hari kiamat; dimana mereka berkumpul berdasarkan Al Qur-an dan As-Sunnah dan mereka berjalan sesuai dengan yang telah ditempuh oleh Rosul SAW. baik secara lahir maupun bathin.

    ALLAH ta'aala telah memperingatkan kaum Mukminin dan menganjurkan mereka agar berkumpul, bersatu dan tolong-menolong. dan ALLAH melarang mereka dari perpecahan, perselisihan dan permusuhan.  
ALLAH SWT. berfirman :
"Dan berpeganglah kamu semua kepada tali (agama) ALLAH, dan janganlah kamu bercerai berai."
(QS. Ali Imran: 103).

    ALLAH SWT. berfirman pula :
"Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka."
(QS. Ali Imran: 105).
    Seorang Sahabat yang mulia bernama 'Abdullah bin Mas'ud ra. berkata :
"Al-Jama'ah adalah yang mengikuti kebenaran walaupun engkau sendirian."
(diriwayatkan oleh al-Lalika-i dalam kitabnya, Syarah Ushul I'tiqaad Ahlis Sunnah wal Jama'ah)

    Jadi Ahlus Sunnah wal Jama'ah, adalah mereka yang berpegang teguh pada sunnah Nabi Muhammad SAW., para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejak dan jalan mereka, baik dalam hal 'aqidah, perkataan maupun perbuatan, juga mereka yang istiqomah (konsisten) dalam ber-ittiba' (mengikuti Sunnah Nabi SAW.) dan menjauhi perbuatan bid'ah. Mereka itulah golongan yang tetap menang dan senantiasa ditolong oleh ALLAH SWT. sampai hari Kiamat. Oleh karena itu mengikuti mereka (Salafush Shalih) berarti mendapatkan petunjuk, sedang berselisih terhadapnya berarti kesesatan.

Karakteristik Ahlussunnah wal Jama'ah
1. Mereka mempunyai sikap wasathiyah (pertengahan) di antara ifraath (melampaui batas) dan tafriith (menyia-nyiakan); dan di antara berlebihan dan sewenang-wenang, baik dalam masalah 'aqidah, hukum atau akhlak. Maka mereka berada di pertengahan antara golongan-golongan lain, sebagaimana juga ummat ini berada dipertengahan antara agama-agama yang ada.

2. Sumber pengambilan pedoman bagi mereka hanyalah al-Qur-an dan as-Sunnah, Mereka pun memperhatikan keduanya dan bersikap taslim (menyerah) terhadap nash-nashnya dan memahaminya sesuai dengan manhaj Salaf.

3. Mereka tidak mempunyai iman yang diagungkan, yang semua perkataannya diambil dari meninggalkan apa yang bertentangan  kecuali perkataan RosulullooHh SAW. dan Ahli Sunnah itulah yang paling mengerti dengan keadaan RosuulullooHh SAW. perkataan dan perbuatannya. Oleh karena itu, merekalah yang paling mencintai sunnah, yang paling peduli untuk mengikuti dan paling loyal terhadap para pengikutnya.

4. Mereka mendasarkan pemahamannya kepada para Salafush Shalih dan berkeyakinan bahwa metode Salaf itulah yang lebih selamat, paling dalam penge-tahuannya dan sangat bijaksana, karena mereka adalah generasi terbaik dan paling mengenal Nabinya.